Senin, 29 Maret 2021

MURID KH. HASYIM ASY'ARI YANG MENYAMAR MENJADI DUKUN BAYI

NYAI SURYANI SEORANG SANTRI TOKOH PEJUANG DAN MURID KH. HASYIM ASY'ARI YANG MENYAMAR MENJADI DUKUN BAYI

Salah seorang santri Mbah Hasyim Asyari yaitu Nyai Suryani meninggal dunia dalam usia 102 tahun di Rumbia Lampung Tengah pada Selasa 23 Maret 2021.

Berdasarkan penelusuran NU Online , Nyai Suryani berdomisili di Kampung Bina Karya Utama, Kecamatan Putra Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah. Nyai Suryani dimakamkan di Komplek Pondok Pesantren Miftahus Sa'adah  Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah.
Pada Sabtu (27/3) malam Nahdliyin menggelar tahlil tujuh hari wafatnya Nyai Suryani.

Wasekjen PBNU, H Abdul Mun'im DZ mengatakan Nyai Suryani berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, menjadi santri Mbah Hasyim tahun 1940-1947, kemudian masuk ke Lampung pada kisaran 1960-an.

Menurut Mun'im, Nyai Suryani adalah sosok yg istimewa. "Saat nyantri di Tebuireng Jombang beliau yg mendapat tugas, mengasma'i bambu runcing yg hendak digunakan perang melawan Sekutu 10 November 1945 di Surabaya dan dalam menghadapi agresi Belanda 1947 dan 1948," kata Abdul Mun'im DZ.

Tidak hanya, lanjutnya, Nyai Suryani yang kala itu masih muda belia turun di front selatan Jombang Kediri melawan Agresi Belanda.

"Setelah perjuangan melawan penjajah usai perempuan kelahiran Kebumen itu menghilang dari peredaran. Ternyata selama ini beliau menyamar sebagai dukun bayi di Lampung Tengah, juga banyak membantu pembangunan masjid dan langgar di daerahnya," lanjut Mun'im.

Mun'im meneruskan, sekitar tahun 2015 identitas sang dukun bayi yang bernama Mbah Suryani itu adalah santri Mbah Hasyim Asy'ari yang bernama Djuwariyah atau Syuriyah. Tersingkapnya rahasia tersebut berkat kewaskitaan seorang kiai yang mendapatkan isyarat agar berguru pada dukun bayi itu.

"Setelah dikorek akhirnya Mbah Nyai Suryani membeber jatidirinya sebagai santri Mbah Hasyim Asy'ari, antara tahun 1940-1947. Para santri Mbah Hasyim yang lain seperti Mbah Sulhani Tlangbawang segera merapat, dan Mbah Muhilal Jambi segera kontak," lanjut penulis buku Fragmen Sejarah NU.

Dicetirakan Mbah Suryani pernah ditugasi Mbah Hasyim mengisi mantra bambu runcing dan penjalin sebanyak 250 buah. Beberapa di antaranya sangat ampuh, apa saja yang diterjang pasti berantakan. Bahkan ketika ditusukkan ke pohon langsung layu.

Di usianya yg senja beliau ngajar mengaji untuk jamaah di sekitarnya. Dan mengobati tetangga yg sakit tanpa meminta upah.

"Sebagai seorang pejuang, walaupun hidup di tengah perkebunan karet yang sepi terpencil, beliau selalu memikirkan keselamatan NU. Padahal tidak berhubungan dengan pengurus NU mana pun dan tahu kondisi NKRI, walau tidak pernah ketemu pejabat mana pun. Beliau selalu berdoa untuk kejayaan NU dan keutuhan NKRI," kata Mun'im.

Selain itu, Mun'i menceritakan, Nyai Suryani sering menasihati agar bersabar di NU, karena NU sedang menghadapi tantangan keretakan.

"Ikatan NU memang longgar, karena itu harus dijaga agar jangan sampai ambyar. Keikhlasan dan ketulusan serta kesungguhan yang bisa menyelamatkan NU. Kalau NU kuat insyaallah negara tenteram dan aman tidak ada yang berani mengganggu. 'Doaku bersama kalian semua'. Demikian Mbah Juwariyah atau Nyai Suryani mengakhiri wejangannya," pungkas Mun'im.

Source : www.nu.or.id 

Senin, 22 Maret 2021

MBAH ANDRI, HIGHLANDERNYA JOMBANG BERUSIA 675 TAHUN

Percaya tidak percaya di dunia ini masih ada orang-orang aneh yang usianya dipanjangkan oleh Allah hingga ratusan tahun. Mengapa saya bilang aneh, karena mereka bisa muncul dan menghilang begitu saja, mau menemui orang-orang yang dikehendaki saja, lebih unik disebut highlander, sesuai film era 2000an. Para Highlander inilah konon yang menjaga nusantara dari bala bencana dan terus menjaga, melindungi, menolong kaum yg lemah. Tidak ada namun Hidup, Jarang terlihat tapi nyata. Dan termasuk golongan Wali wali Allah. 
Salah satunya Highlander yg saya maksud yaitu Eyang Andri yang tinggal di wilayah hutan gunung wonosalam jombang jawa timur.  Beliau telah lulus empat perjalanannya, yaitu Syareat, ThoriqotHakekat dan Ma’rifat. Beliau mempunyai bacaan sholawat tertentu yang dibaca 100 kali setelah sholat fardhu. Jadi dalam sehari semalam jumlahnya 500 kali.

Konon, Beliaulah termasuk salah satu yang mengasuh Bung Karno sewaktu kecil serta mengasah ilmu Presiden RI pertama tersebut. 

Menurut cerita Pernah suatu kali di rumahnya tiba-tiba segelas kopi yang ada di hadapan beliau habis, Lalu beliau berkata "No..No.. Wong wis mati kok isih biso ngentekno kopi".
No..No.. orang yang dimaksud Eyang Andri adalah Bung Karno

Semakin banyak saksi yang menguatkan bahwa usia Mbah Andri ratusan tahun. Meski Mbah Andri sendiri tidak merespon saat ditanya masa lalu yang berkaitan penguasa tanah Jawa saat dia masih muda atau masih kecil.
Selain beberapa warga yang pernah minta bantuannya, yang paling kuat dinyatakan Saerah (71) dan Ngatemi (65), warga Wonoasih, Wonosalam, Jombang tidak jauh dari rumah Mbah Andri. Menurut mereka, Mbah Andri tidak mengalami perubahan baik fisik maupun bicaranya, sejak mereka mengenalnya sekitar tahun 50-an.
Saat itu, menurut Saerah yang berasal dari Ponorogo, bersama suaminya, Slamet (80) merantau ke daerah itu, langsung menempati hutan karet di Desa Wonomerto, Wonosalam. Letaknya di dalam hutan. Untuk menunju ke lokasi itu, harus melalui jalan setapak yang terjal dan penuh dengan rintangan dahan serta ranting kayu hutan.

“Sekitar tahun 50, saya masuk hutan itu sudah ada Mbah Andri. Tetapi setelah beberapa tahun. Sebab rumah kami berjauhan, maklum di dalam hutan. Sejak saya kenal, namanya memang Andri,” tutur Saerah dengan bahasa Jawa.

Kata Saerah, kondisi Mbah Andri tahun itu, sama dengan kondisi saat ini, baik raut muka, cara bicara yang cadel, cara berjalan dan sebagainya. Yang aneh, dalam usia setua itu, dengan kondisi renta, Mbah Andri masih bisa membuahkan keturunan dari istrinya, Mbah Minem. Terbukti, sekitar 20 tahun lalu, mempunyai anak lagi, diberi nama Ngateno. Anak ini, persis Mbah Andri, dan diyakini akan mewarisi ilmunya, tetapi beberapa waktu lalu meninggal dunia.

Kelebihan Mbah Andri, kata Saerah lagi, sering menghilang, tahu-tahu datang membawa bahan-bahan makanan dan perabot rumah tangga, yang tentu berasal dari kota. Padahal, tidak mungkin dia bisa membawanya sendiri. “Tahun itu kira-kira pantasnya barang-barang itu ya dari Surabaya atau Mojokerto, atau mungkin Jakarta. Tetapi kok bisa hanya sebentar mendapat barang sebanyak itu,” jelas Saerah.

Selain itu, lanjutnya, Mbah Andri dikenal bisa mendatangkan binatang hutan, dan bisa berkomunikasi dengan para binatang itu. Tetapi tidak ada tetangganya yang berani melihatnya, meski diminta Mbah Andri. “Ya tajut kena sasaran serangan. Sebab katanya sampai ribuan binatang Bhutan. Ada ular, macan, gajah, burung, kera dan lain-lainnya,” katanya.

Mengapa waktu itu Mbah Andri berada di hutan itu? Kata Ngatemi yang kelahiran asli Desa Wonomerto, waktu itu Desa Wonoasih belum ada. Puluhan KK tinggal di hutan karet yang disebut ‘Galangan’. Mereka hidup puluhan tahun di situ.

Baru setelah hutan karet yang digarap sekitar 50 orang dengan jarak rumah yang berjauhan itu, diminta oleh seorang dokter Surabaya yang memperalat punggawa desa, mereka diusir, termasuk Mbah Andri. Kemudian ditempatkan di Wonoasih sekarang ini.

Waktu itu, jalannya juga masih setapak. “Karena itu, ilmu yang diajarkan Mbah Andri itu, ilmu kekebalan. Tetapi bukan saja kekebalan kulit, melainkan kekebalan batin, salah satunya kesabaran. Diperlakukan seperti itu, Mbah Andri tidak melawan. Padahal jelas mampu. Wong dia bisa membakar hutan tanpa api, bisa membunuh orang tanpa menyentuh,” katanya.

Memang Mbah Andri dikenal gudangnya kekebalan. Sudah ribuan orang yang diberi ilmu itu. Tetapi proses menjalani lakonnya memang berat. Misalnya, dalam waktu 41 malam, setiap pukul 12 malam sampai terbit fajar harus berendam di sungai yang ditentukan. Sungai yang digunakan untuk penggemblengan itu, biasanya di Desa Bareng, sekitar 8 km dari Wonoasih.

Ketika ditanya soal ini, Mbah Andri hanya tersenyum. “Kowe pilih endi, dibacok ora tedas, karo ora sido dibacok. Nek dibacok ora mempan, wong sing mbacok mesti isih duwe rencana golek lenane. Nanging yen ora sido dibacok, biasane dadi sedulur (kamu pilih mana, dibacok tidak mempan, dengan tidak jadi dibacok.
Kalau dibacok tidak mempan, pasti yang membacok masih menyimpan rasa dendam. Tetapi kalau tidak jadi membacok, biasanya menjadi saudara), ”kata Mbah Andri.

Seperti yang dijelaskan Saerah, Mbah Andri selalu melayani semua permintaan tolong siapa saja.
Hanya saja, biasanya yang berkeinginan naik pangkat, naik gaji, pindah tugas, ingin menduduki satu jabatan, mencalonkan kepala desa, itu yang sudah sering terbukti berhasil. “Banyak yang sudah berhasil. Sampai sekarang juga banyak yang minta, terutama hari Minggu, wah banyak tamunya,” urai Saerah.

Foto Pertama menurut pendapat seorang kawan bukanlah Eyang Andri, mungkin saja anaknya. Foto yang asli insya Allah pada media massa koran. Eyang Andri inilah salah satu yang memegang ilmu makrifatullah wali-wali Nusantara jaman dulu.

 Namun menurut kabar beliau sudah wafat, semoga Allah memberikan tempat yang tinggi dan mulia di sisiNya. Aamiin 

Selasa, 16 Maret 2021

9 RUH DALAM TUBUH

 9 RUH  TUBUH MANUSIA

"...Di dalam Ilmu THORIQOH pada diri manusia terdapat SEMBILAN jenis Roh Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri,,Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :
1. RUH IDOFI ( Roh Idofi ) :

"...Adalah ruh yang sangat UTAMA bagi manusia,,Ruh Idofi juga disebut ”JOHAR AWAL SUCI”, karena ruh inilah maka manusia dapat HIDUP Bila ruh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan MATI,,Ruh ini sering disebut *NYAWA* Ruh Idofi merupakan sumber dari ruh-ruh lainnya pun akan turut serta..."

"...Tetapi sebaliknya kalau salah satu ruh yang KELUAR dari raga, maka roh Idofi tetap akan TINGGAL didalam jasad Dan manusia itu tetap HIDUP,,Bagi mereka yang sudah sampai pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan PENGLIHATANNYA,,Dan Wujudnya mirip dirinya sendiri,baik RUPA maupun suara serta segala SESUATUNYA,,Bagai berdiri di depan cermin Meskipun ruh-ruh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini..."

2. RUH ROBBANI : 

"...Adalah Ruh yang dikuasai dan DIPERINTAH oleh ruh idofi,,Bila kita berhasil menjumpainya ( INSAN KAMIL / TERBUKA HIJAB ) Maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa,,Hatipun terasa TENTRAM Tubuh tak merasakan apa-apa..."

3. RUH RUHANI :

"...Adalah Ruh inipun juga dikuasai oleh roh idofi,,Karena adanya ruh Rohani ini, maka manusia memiliki KEHENDAK DUA RUPA,,Kadang-kadang suka sesuatu,tetapi di lain waktu ia TAK menyukainya,,Ruh ini mempengaruhi perbuatan BAIK dan perbuatan BURUK,,Ruh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :

• Nafsu Lawwamah ( aluamah )
• Nafsu Amarah
• Nafsu Supiyah
• Nafsu Mulhamah ( Mutmainah )

"...Kalau manusia DITINGGALKAN oleh ruh ruhani ini, maka manusia itu TIDAK mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu RUH RUHANI yang mengendalikannya,,Maka, kalau manusia sudah bisa MENGENDALIKAN ruh ruhani ini dengan baik, ia akan hidup dalam KEMULIAAN..."

"...Ruh ruhani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat,,Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang,,Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah MUNCUL ruh rohani itu..."

4. RUH NURANI : 

"...Adalah Ruh ini dibawah pengaruh ruh-ruh Idofi,,Ruh Nurani ini mempunyai pembawa sifat TERANG,,Karena adanya ruh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi TERANG HATINYA,,Kalau Ruh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid GELAP dan gelap pikirannya..."

"...Ruh Nurani ini hanya menguasai nafsu MUTMAINNAH saja,,Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya,,Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji,,Air mukanya BERCAHAYA tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan,,Suka, sedih,bahagia dan menderita dipandang SAMA..."

5. RUH QUDUS / QUDSI ( Ruh Suci ) : 

"...Adalah Ruh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga,,Ruh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi PERTOLONGAN kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat KEBAJIKAN dan mempengaruhi berbuat *IBADAH* Sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya..."

6. RUH ROHMANI : 

"...Adalah Ruh dibawah kekuasaan ruh idofi pula,,Ruh ini juga disebut Ruh PEMURAH Karena diambil dari kata ”ROHMAN” yang artinya pemurah,,Ruh ini mempengaruhi manusia bersifat *SOSIAL*, suka memberi..."

7. RUH JISMANI / JASMANI : 

"...Adalah Ruh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi,,Ruh ini menguasai seluruh DARAH dan URAT syaraf manusia,,Karena adanya ruh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa SAKIT,LESU,LELAH,SEGAR  dan lain-lainnya,,Bila Ruh ini KELUAR dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh TIDAK TERASA SAKIT..."

"...Kalau kita berhasil menjumpainya,maka Wujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna  MERAH,,Ruh jasmani ini menguasai nafsu AMARAH dan nafsu HEWANI,,Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti *BINATANG*, Misalnya: Malas, Suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya..."

8. RUH NABATI :

"...Adalah Ruh yang mengendalikan PERKEMBANGAN dan PERTUMBUHAN badan,,Ruh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi..."

9. RUH REWANI / ARRAYYAN  :

"...Adalah Ruh yang menjaga RAGA kita,,Bila Ruh Rewani KELUAR dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan TIDUR / Keluar yang disebut Sedang BERMIMPI,,Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga / Bangun Bila orang tidur BERMIMPI dengan arwah seseorang, maka ruh REWANI dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya..."

"...Jadi *MIMPI* itu hasil kerja ruh rewani yang mengendalikan OTAK MANUSIA,,Ruh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Ruh Idofi,,Jadi kepergian Ruh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Ruh Idofi,,Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan RUH IDOFI ( UTAMA )..."