Selasa, 27 April 2021

BERITA DUKA

BERITA DUKA TELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH KH. AGUS SUNYOTO

Innalillahi wa innailaihi roji'uun, sampun kapundhut saking kersane Gusti Seorang Mursyid Thoriqoh, Dosen Sejarahwan UniBraw Malang, Ketua Lesbumi PBNU, sekaligus Penulis Atlas Walisongo. KH Agus Sunyoto.
Begitu cepat Allah memanggil beliau, di Indonesia ini hanya beliau yang berani dan berkapasitas membongkar sejarah sejarah masa lalu yang terdistorsi dengan sengaja oleh pihak tertentu.

 Lihatlah betapa multi profesi beliau ini kyai, budayawan, sejarhawan, dosen, penulis, peneliti, pakar, mursyid sebuah thoriqoh,  yakni Thoriqoh Syeikh Abdul Jalil atau lebih dikenal dg Syeikh Siti Jenar 

Salah satu yang mengesankan beliau pernah bertemu De Graff di Belanda, si biang kerok yang mengotak atik sejarah nusantara. Beliau berani mempertanyakan kitab² yg beredar dan sejarah selama ini.

Masak walisongo asalnya dari china dan punya nama² china.  Termasuk kitab darmogandul yang dibuat ki Tunggul wulung orang Pati, yang sebelumnya dibaptis terlebih dahulu keluar dari Islam oleh seorang missionaris Belanda yang bernama Kolen. Untuk makam ki tunggul wulung ada di kediri, dan untuk makam londo Kolen ada di desa saya cuma 2 kilometer dari rumah. Percaya tidak percaya kita dibodohi dari dulu. Dan masih banyak sejarah lainnya yg dibongkar beliau.

Al fatihah untuk beliau, semoga Allah memuliakannya di sisiNya.

Minggu, 18 April 2021

AGAR KITA DIKENALI OLEH RASUULULLAH SAW

AGAR KITA DIKENALI RASULULLAH SAW

   Dikisahkan, ada seorang lelaki yang tidak pernah membaca shalawat Nabi. Suatu ketika dia bermimpi berjumpa dengan Rasulullah. Tapi yang mengherankan, Rasulullah justru berpaling muka darinya.
   Heran atas apa yang dilihatnya, lelaki itu memberanikan diri bertanya, “Wahai Rasulullah. Apakah anda marah kepadaku?”

   “Tidak.”

   “Mengapa Anda tidak memandang ke arah saya?”

   “Karena aku tidak mengenalmu.”

   “Bagaimana bisa? Aku adalah salah satu dari umat anda. Ulama meriwayatkan bahwa anda mengenal umat anda seperti seorang ibu pada anak kandungnya.”

   “Para ulama benar. Tetapi kamu tidak pernah menyebutku dalam shalawat. Aku mengenal umatku sesuai jumlah shalawat yang mereka baca untukku.”

   Lelaki itu tiba-tiba terbangun. Dia berjanji pada dirinya, mulai hari itu akan membaca shalawat Nabi seratus kali dalam sehari. Dan akhirnya dia bisa menjalankan janjinya itu.

   Dalam kesempatan lain, lelaki itu bermimpi lagi bertemu Rasulullah. Beliau bersabda, “Sekarang aku mengenalmu dan kelak akan memberikan syafaat kepadamu.”

   Bahagia lelaki itu mendengarkan kata-kata dari orang yang sangat dicintainya itu.
.
Dikutip dari kitab Mukasyafatul Qulub

📷 : Maha guru yang mulia samahatul ustadzul imam al-hafidz al-musnid al-qutb ad-duktur sayidina wa maulana al-habib abdullah bin abdul qadir bilfaqih al'alawi alhuseini RA , Ponpes Darul Hadits Malang , Jatim

Selasa, 06 April 2021

WAFATNYA SEORANG MURSYID


Innalillahi wa innailaihi roji'uun, telah berpulang ke Rohmatullah Abah Uci Al Turtusi.
Wafatnya seorang mursyid sekaliber beliau mengingatkan saya pada wafatnya alm. Hadrotusy syekh Romo KH. Achmad Asrori al ishaqi kedinding, surabaya. Seorang mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah jawa timur yg masih keturunan Sunan Giri.
Ribuan ummat berdatangan, para pecinta, salik/santri hingga para pejabat . Allah betul-betul memuliakan para kekasihNya. Semoga Allah memberikan penggantinya.

Di tahun 2006 sewaktu saya menghadiri majelis TQN surabaya, hadir juga tamu² undangan dari Yaman, salah satunya ialah Al Habib Umar bin Hafidz pada waktu itu majelis Rasulullah milik alm. Habib Mudzir al musawwa Jakarta belum ada tentunya tapi kemungkinan masih merintis dakwah online di website resmi.
Saya belum begitu familiar ttg Habib Umar bin Hafidz ini masih muda banget waktu itu antara 30 s/d 40 tahunan usianya. Dan juga ikut mengisi sesi mauidzhoh hasanah dg bahasa Arab. Baru ketika 2010 ke atas booming majelis Rasulullah alm. Habib Mundzir di Jakarta.
Di setiap masa ada waliNya yang memimpin, entah wali quthub, atau apapun derajatnya yang dipersiapkan Allah. Semoga Allah tetap memelihara bumi ini dengan cahaya ilmu-ilmu para wali dan orang-orang sholih. Cuma saran saya buat sedulur kalau punya anak sekolahkanlah di pesantren, bila perguruan tinggi pun juga ada yg berbasis keagamaan. Supaya negeri kita tidak tergerus faham hedonisme, oligarki, kapitalisme yang melulu menggoda generasi dg urusan urusan dunia, karena cikal bakal hancurnya sebuah negeri ialah generasi mulai melupakan ilmu agamanya, teracuni paham cinta dunia dan lupa akhirat.

Wafatnya seorang ulama merupakan cara Allah mengangkat ilmu dan merupakan kebocoran yang tidak bisa ditambal. 
"Ojo nganti generasi dadi generasi sing kepaten Obor amargo kelangan ilmu"
Demikianlah. Wassalam