Senin, 30 Agustus 2021

HAKIKAT NUR MUHAMMAD

PENCIPTAAN NUR MUHAMMAD DARI KITAB AJAIBUL MALAKUT


Pernahkah kita mendengar tentang ‘nur Muhammad’, apa itu hakekat nur Muhammad. Pada kesempatan ini kita akan berusaha memahami tentang nur Muhammad. Semoga Allah berkenan membukakan pemahaman kita semua amiin.


Keterangan ini disimpulkan dari kitab ” ‘Ajaibul Malakut ” ( Keajaiban2 kerajaan Allah SWT ) yang disusun oleh Syeikh Al ‘Alim Abdullah Bin Muhammad Bin ‘Abbas Az Zahid , 

Dalam Bab Al-Maa'u Al-Awwalu Alladzy minhu kulla sya-in ( Dari Airlah segala sesuatu tercipta ) pada halaman 11, Mudah mudahan semua yang membaca mendapatkan manfa’at serta Syafa’at dari baginda nabi Muhammad SAW amin Ya rabbal ‘Alamin.

Hadist ini diriwayatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA, telah bersabda Rasulullah SAW , ” Tidak ada sesuatupun yang menyertai Allah SWT, Maka Allah SWT menciptakan Nur kekasihnya Muhammad SAW sebelum Allah menciptakan Air, ‘Arsy, Kursy, Langit, Bumi, Qolam, Lauhil Mahfudz, Surga, Neraka,Malaikat, Nabi Adam, Hawa, dengan jarak 24,400 tahun , Maka tatkala Allah SWT menciptakan Nur nabi kita Muhammad SAW, Nur tersebut menetap duduk dihadapan Allah SWT selama 1000 tahun dengan tiada henti bertasbih dan bertahmid, Setelah 1000 tahun Allah berfirman kepada Nur Muhammad SAW,

” Wahai hambaku engkaulah yang diinginkan, dan engkaulah terbaiknya ciptaanku dan engkau merupakan keagunganku dan kemulianku, Seandainya bukan karena engkau tak akan kuciptakan Alam Semesta, Barang siapa yang mencintaimu maka aku akan mencintainya dan barang siapa yang membencimu maka aku akan membencinya “,

Tatkala Nur Muhammad mendengar Firman Allah tsb,Maka semakin bersinar cahayanya ( Nur Fauqo Nur ) dan memancarlah cahaya dari Nur Muhammad SAW tsb, Maka Allah SWT menciptakan dari pancaran Nur Muhammad SAW tersebut 12 Hijab ( Benteng/tembok dinding )

  1. Hijab Qudrat
    2. Hijab ‘Adzamat
    3. Hijab ‘Izzat
    4. Hijab Haybat
    5. Hijab Jabarut
    6. Hijab Rahmat
    7. Hijab Nubuwwat
    8. Hijab Kibriya
    9. Hijab Manzilat
    10. Hijab Rif’at
    11. Hijab Sa’adat
    12. Hijab Syafa’at

Kemudian Allah SWT memerintahkan Nur muhammad untuk masuk pada Hijab Qudrat , Maka masuklah Nur Muhammad pada hizab Qudrat seraya membaca : Subhanal ‘Aliyyil ‘Ala selama 12000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hizab ‘Adzhomat seraya membaca : ” Subhana ‘Alimi Sirri Wa Akhfa” selama 10000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hijab ‘Izzat seraya membaca : ” Subhanal Malikil Mannan ” selama 10000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hizab Haybat seraya membaca : ” Subhana Man huwa Ghaniyyun la yaftaqiru ” selama 9000 tahun.

Kemudian masuk pada Hizab Jabarut seraya membaca : ” Subhanal Karimil Akram “, selama 8000 tahun, 

kemudian masuk pada Hizab Kibriya seraya membaca : ” Subhanal ‘Adzimil ‘Adzam ” selama 5000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hizab Manzilat seraya membaca : ” Subhanal ‘Alimil Karimi selama 4000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hizab Rif’at seraya membaca : ” Subhana Dzil Mulki wal malakuti ” selama 3000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hizab Sa’adat seraya membaca : ” Subhana Man Yazilul Asya wa la yazulu” selama 2000 tahun, 

Kemudian masuk pada Hizab Syafa’at seraya membaca : ” Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘Adzimi ” selama 1000 tahun.

Kemudian Allah menciptakan dari Nur Muhammad SAW 20 laut dari cahaya yang berisi Ilmu-ilmu pada tiap lautnya, yang tidak diketahui ilmu2 tsb kecuali Allah SWT, Kemudian Allah berfirman pada Nur Muhammad SAW :
” Turunlah engkau ke Bahrul “izzi ( Laut keagungan ), kemudian turun ke Bahru Shabri ( Laut sabar ), kemudian turun ke Bahrul Khusyu’ ( laut khusu’ ), kemudian Bahru Tawaddu’ ( Laut tawaddu’ ), Kemudian Laut Ridah, Laut wafa’, Laut Ilmu, Laut Tuqo, Laut Khosyah, Laut Amal, Laut Inabah, Laut Mazid, Laut Huda, Laut Shiyanah, Laut haya’, hingga semua 20 laut diselami oleh Nur Muhammad SAW, Tatkala Nur Muhammad keluar dari lautan yang terakhir, Allah SWT berfirman

” Wahai kekasihku wahai pimpinan Rasul-Rasulku, Wahai pertama ciptaan ciptaanku, Wahai penutup Rasul Rasulku,Engkau adalah pemberi Syafa’at dihari Mashar “,

Maka bergetar seraya bersujud Nur Muhammad mendengar Firman Allah SWT tersebut, Kemudian bangun dari sujudnya dan meneteslah nur muhammad dan didalam riwayat tetesan tersebut berjumlah 124000 tetes, Maka Allah Swt menciptakan Nur para Nabi Nabi dari tiap tetes Nur nya Muhammad, Setelah sempurna Nur Nur para Anbiya, Maka bertowaf lah ( mengelilingi ) Nur Nur Anbiya tersebut pada Nur Muhammad SAW seraya membaca tasbih, tahmid dan membaca :

” Subhana Manhuwa ‘Alimun la yajhalu, Subhana Man huwa Halimun La ya’jalu, Subhana man huwa Ghoniyyun la yaftaqiru “. Kemudian Allah SWT berfirman kepada mereka para Anwar Anbiya : ” Tahukah kalian semua siapa Aku ? “, Maka pertama yang menjawab adalah Nur Muhammad SAW : “Anta Allahu Aldzi la ilaha illa anta wahdaka la syarika laka Rabbul Arbabi wa malikul muluki ” ( Engkau Allah yang tiada tuhan kecuali Engkau, maha tunggal tiada yang meyekutui mu engkaula Rabbul Arbab dan maha raja dari para raja ).

Kemudian Allah berfirman, “Engkau kesucianku, Engkau kekasihku, Engkau terbaik ciptaanku, Ummatmu adalah sebaik baiknya Ummat ” , Kemudian Allah SWT menciptakan dari Nur Muhammad tersebut sebuah Permata yang terbagi dua bagian, Bagian pertama dianugrahi oleh Allah Swt dengan Anugrah Haybah, Maka dari bagian permata tersebut Allah menciptakan Air yang tawar, Kemudian bagian permata yang lain, di anugrahi oleh Allah SWT dengan Anugrah Syafaqoh maka dari bagian permata tersebut Allah menciptakani Alam Arsy, yang kemudian Arsy tsb berdiri di atas Air.

Dari Nur Arsy Allah menciptakan Alam Kursy, Dan dari nur Kursy Allah menciptakan Lauhil Mahfudz, Kemudian dari Nur Lauhil Mahfudz Allah menciptakan Qolam, Kemudian Allh berfirman pada qalam, : ” Tulislah hai Qalam Tauhidku “, maka Qolam berdiri di lauhil mahfudz selama 1000 tahun karena mabuk mendengar Firman Allah tersebut, Setelah 1000 tahun Allah kemudian berfirman : ” Tulislah “, Qolam menjawab : ” Apa yang harus saya tulis wahai tuhanku “, Allah berfirman : ” Tulislah Laa ilaha illalahu Muhammadurrasulullah Saw “,

Maka tatkala Qolam mendengar nama Muhammad SAW bergetarlah qolam sambil bersujud seraya membaca : ” Subhanal Wahidil Qohhar, Subhanal ‘Adzimil ‘Adzam ”
Kemudian mengangkat kepalanya dari sujud dan menulis di lauhil mahfudz ” Lailaha illallahu Muhammadur rasulullah ” , Kemudian bertanya kepada Allah swt, Wahai tuhanku siapakah Muhammad yang menghubungkan/mengikat namanya dengan namamu ?, Allah SWT berfirman : ” Hai Qalam janganlah engkau mengambil hukum sendiri, Sesungguhnya seandainya tidak ada Muhammad tak akan kuciptakan engkau qolam dan aku tidak akan menciptakan ciptaanku melainkan karena adanya Muhammad , Dia adalah seorang Manusia pembawa peringatan dan pelita yang menerangidan pemberi Syafa’at, Maka tatkala mendengar itu semua terpecahlah Qalam dari manisnya mengingat/menyebut Muhammad SAW kemudian Qalam berkata ” Assalamu Alaika ya Rasulullah ” , kemudian Allah membalas salamnya Qalam ” Wa Alaikas salam minni warohmatullahi wabarakatuh ” karena inilah di sunnahkan membaca salam dan diwajibkan membalas salam, Kemudian allah memerintahkan agar Qalam menulis Qadha, Qodar nya Allah swt, serta apa yang diciptakannya sampai hari kiamat. 

Wallahu a'lam bi showab 

Selasa, 24 Agustus 2021

SYARIFAH NUR MAYA , SEORANG WALIYAH

"Waliyullah Wanita Yang Masih Muda Belia.
Syarifah Nur Maya Binti Al Habib Abdurrahman Bin Husin Bin Abdullah Al Fachir Asseggaf"
Beliau seorang salah satu wali Madzdub yaitu kelakuannya menyalahi adat manusia biasa dan beliau ini masih perawan..

Sesudah beliau wafat tapi beliau masih ziarah ke makam Habib Abdul Qadir Bin Ahmad Assegaf di Jeddah dan ziarah itu pada malam hari sampai penjaga makam terkejut karena makam beliau itu terkunci teralis nah pada saat itu terbuka langsung teralis itu.

Setelah selesai ziarah penjaga makam itu bertanya siapa nte..?/dijawab oleh Ipach bahwa namanya Syarifah Nur Maya Binti Habib Abdurrahman Al Fachier Assegaf dan kalau mau ketemu silahkan datang ke daerah (desa) Padang Panjang disitulah makamku.. kata beliau.. dan langsung penjaga makam itu menelpon Habib Ali Bin Abdullah Alaydrus - Martapura bertanya apakah ada nama tersebut sudah meninggal dan makamnya di daerah Padang Panjang..? di jawab oleh Habib Ali Alaydrus benar. Maka pada haulan Abah Guru Sekumpul kemarin menyempatkan penjaga makam tadi ke Indonesia buat ke Sekumpul sekaligus ziarah ke makam Ipach itu dan bertemu dengan Abah Beliau.

Dulu waktu beliau mau umrah.. lalu disetorkan uang itu ke pihak yang bersangkutan lalu berangkatlah Ipach ke Mekkah dan setelah sampai di Mekkah. Abah beliau gak sengaja membuka lemari Ipach dan melihat uang yang dulu di setorkan itu masih ada dilemari jadi langsung beliau nelpon Ipach dan bertanya apakah Ipach benar-benar ke Mekkah???

Kata Ipach benar-benar ke Mekkah dan dikasih bukti foto di muka gerbang Makam Baginda Rasulullah SAW, dan berfoto di belakang unta.

Ada juga cerita pada suatu malam seorang Habib Ziarah bersama rombongan ke makam beliau pada malam hari nah setelah itu para Habib itu mengadakan pembacaan Maulid SimthudDurar setelah di pertengahan acara maulid itu lampu padam tetapi di dalam makam Ipach timbul keluar cahaya terang dan beliau menyairkan syair Ya Hannan Ya Manan kalau gak salah dan foto yang cahaya di dalam kubur itu masih ada tersimpan di hp keluarga beliau.

Alamat Makam terletak di: Jl. PM. Noor Kusambi Padang Panjang, Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar - Kalimantan Selatan.

Rabu, 18 Agustus 2021

SYEIKH ABU MADYAN AL MAGHRIBI MAHAGURU PARA WALI QUTHUB

SYEIKH ABU MADYAN AL MAGHRIBI MAHAGURU PARA WALI QUTHB

Nama lengkapnya ialah Syeikh Abu Madyan ibnu al Hussein al Anshory al Andalusy. juga dikenal sebagai Abu Madyan Shu'ayb Al-Ghawth, atau Abū Madyan, atau di Barat lebih dikenal Sidi Bou-Mediene, atau Sidi Abu Madyan Shuayb ibn al-Hussein al-Ansari, adalah seorang mistikus Andalusia paling berpengaruh di Barat dan guru sufi ternama di Andalusia (spanyol).

Pada masa hidupnya dia dikenal sebagai "Pilar dari Barat" (Maghribi), yang menjadi pasangan Syeikh Abdul Qadir al-Jailani ra. sebagai "Pilar dari Timur" (Baghdad).

Abu Madyan lahir pada tahun 1126 Masehi di Cantillana ( bahasa Arab: قطنيانة‎ ) Spanyol, sebuah kota kecil sekitar 35 km dari Sevilla. Dia berasal dari keluarga yang tidak dikenal dan kurang mampu. Ketika beranjak dewasa ia sempat terjun ke dunia perdagangan kain tenun, sebuah pekerjaan yang umum pada masa itu. Namun dahaganya akan ilmu menuntunnya untuk mempelajari Al Qur'an dan mistisisme.

Tidak lama berselang, sekitar akhir era Almoravid atau pada awal berdirinya negara Almohad, Abu Madyan pergi ke Fes untuk memperdalam agama. Di Fes ia belajar di bawah bimbingan Abu Ya'azza al-Hazmiri, 'Ali Hirzihim, dan Syeikh Abdullah al-Daqqoq, dan mulai akrab dengan karya-karya Al-Ghazali. terutama dari 'Ali Hirzihim. Adalah Syeikh Abdullah al-Daqqoq yang memberinya khirka (jubah sufi).
 Barangkali bagi kita yang menetap di kawasan Asia Tenggara tak banyak mengenal wali besar dari kawasan Barat seperti Syeikh Abu Madyan al Maghribi r.a., kerana pengaruh Syekh Abdul Qadir Jailani ra. yang hidup sezaman dengannya lebih dominan di sini. Sesungguhnya Syeikh Abu Madyan ra. adalah salah satu Guru Besar dan tokoh penting dalam sejarah dunia Tasawuf yang membentuk lansekap ruhani di kawasan Maghribi.

Syeikh Abu Madyan al Maghribi, yang diyakini menempati peringkat Qutb al-Awliya al-Ghauts al-Adhim, juga diakui sebagai Syaikh al-Masyayikh atau Syeikhusy Syuyukh yaitu Maha guru nya para Guru. 
Beliau hidup sezaman dengan Wali agung lainnya, seperti Syekh Ibnu ‘Arobi r.a. dan bahkan Ibn Arabi berguru kepadanya secara spiritual, kerana keduanya tidak pernah bertemu secara fisik – tetapi Syekh Ibn ‘Arabi sempat menziarahi makamnya di Tlemcen. Juga sezaman dengan Syeikh Ahmad ar Rifa'i r.a.

Syekh Abu Madyan r.a. ini juga mempunyai murid lain yang kelak juga menjadi Qutub, yaitu Syekh Abdissalam Ibn Masyisy r.a yg merupakan guru dari Syekh Abu Hasan Syadziliy r.a, pendiri tarekat Syadiziliyyah. 

Syeikh Abu Madyan r.a boleh dikatakan telah membentuk kecenderungan utama aliran Tasawuf di kawasan Maghribi.
Syekh Abu Madyan pertama kali dibai'at ke jalan Sufi oleh Syekh Abdullah al-Daqaq, seorang sufi eksentrik yang sering berkeliaran di jalan-jalan dan berteriak mengaku-aku dirinya Wali Allah, dan oleh Syekh Abu Hasan al-Salawi, seorang sufi misterius. Kepada Syekh al-Daqqaq, seorang Wali Allah yang aneh dan luar biasa, Abu Madyan mendalami kandungan kitab Tasawuf penting, ar-Risalah karya ABU AL-QASIM AL-QUSYAIRI. 

Syekh Abu Madyan juga berteman dan berguru kepada Syekh Ahmad ar Rifa'i, seorang Wali Qutub pendiri Tarekat Rifa’iyyah di Irak. Meski disebut-sebut ketenaran dan signifikansinya sejajar dengan Syekh Abdul Qadir Jailani, Syekh Abu Madyan mengakui dan tunduk pada ucapan syatahat Syekh Abdul Qadir Jailani, “Kakiku berada di atas bahu Awliya Allah” dan salah satu riwayat mengatakan beliau menerima ijazah ruhaniah dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Melalui jalur Abu Madyan inilah di kawasan maghribi muncul sufi-sufi besar yg menjadi poros2 utama kewalian di kawasan maghribi dan sekitarnya. 

KAROMAH SYEIKH ABU MADYAN IKUT PERANG SALIB

Beliau adalah salah seorang tokoh tasawuf dan wali Allah yang bergelar Quthubul Ghautsil fardil Jaamii`i yang namanya sangat terkenal di dunia Islam. Beliau wafat pada tahun ( 594 Hijriyah/ 1198 M ), dan dimakamkan di Rabitatul ‘ibad, di kota Talmasan, Aljazair.

Mengenal karomah beliau, salah satunya adalah sebagai berikut pada suatu ketika, terjadilah peperangan antara kaum Muslimin dan tentara salib di daerah Maroko.
Dalam peperangan tersebut barisan kaum Muslimin terdesak, sehingga terpaksa sebagian dari mereka melarikan diri. Saat itu Syekh Abu Madyan yang tidak ikut berperang pergi ketengah padang pasir, di iringi oleh santri – santrinya sambil menghunus pedang, kemudian duduk dionggokan pasir, seolah – olah menunggu sesuatu yang akan datang.
Benarlah, tiba – tiba datanglah segerombolan babi. Melihat hewan – hewan itu berdatangan, dengan tangkas Syekh Abu Madyan maju dan menebaskan pedangnya kesana kemari, sehingga banyak babi yang terbunuh.

Ketika salah seorang muridnya menanyakan kenapa dia membunuh babi – babi itu, sang wali menjawab ; “ Segerombolan babi itu tak lain adalah barisan tentara salib yang dikalahkan oleh Allah.
Apa yang dikatakan syekh itu dicatat tanggal kejadiannya oleh seorang muridnya. Tidak berapa lama, setelah kejadian tersebut, pasukan Islam yang mendapatkan kemenangan datang kepada syekh abu madyan sambil mencium kaki dan tangannya.
Kata salah seorang diantara mereka, “ kalau Syekh Abu Madyan tidak hadir di medan perang, pasti barisan kaum Muslimin kalah. Anehnya, setelah peperangan selesai, kami tidak melihat keberadaan Syekh,”

Kejadian lain misalnya, pada suatu hari syekh pergi ke bukit Al-Khawakib untuk minum susu dari seekor kijang yang setiap hari mendatangi beliau di tempat yang sama  yang mengherankan hari itu sang kijang senantiasa menghindar. Berkali – kali Syekh berusaha mendekati kijang tersebut untuk mengambil susunya, namun selalu gagal.

Akhirnya dia mengingat – ingat, dosa apakah gerangan yang telah diperbuatnya sehingga kijang itu tak mau mendekat. Tidak berapa lama dia mengingat bahwa di kantongnya masih ada uang diham yang belum disedekahkan.
Maka dengan segera syekh melemparkan uang itu ke tanah. Dengan izin Allah, sang kijang kembali menjadi jinak sehingga air susunya dapat diperah dengan mudah.

Al fatihah untuk beliau 🤲
Demikianlah, wallohu 'alam bishowab 


Minggu, 01 Agustus 2021

WASIAT MBAH YAI DAAN

WASIAT MBAH YAI DAAN
Al 'Alim Al 'Allamah Mbah Kiyai Daan, Pesan beliau saat di jenguk para habaib tegal :

"Hati-hati semua bumi mau ambruk, dekati para habaib dan ulama, racun disebar,
rumah yang baca rathib, maulid akan selamat,
rumah yang ada foto ulama, habaib dan waliyullah akan selamat."

Itulah kata-kata terakhir beliau.

Kagem Beliau LahuAlFaatihah...

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،  الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. أمين