WALI PEREMPUAN
Pada suatu hari ketika
KH. Cholil Sidogiri yang sudah
dikenal dengan kewaliannya
ditanyakan oleh seorang tamu
perihal wali perempuan.
“ Apakah ada Wali perempuan
Kiai.?”
Secara spontan Kiai Cholil
menjawab
“Ada, Ibunya Ra Dulla/K.H Abdullah Scal (yang
dimaksud adalah Nyai Romlah.)”
Sejak saat itulah beliau dikenal
kewaliannya, bahkan salah satu
karomah beliau ada yang mirip
dengan karomah kakek beliau
Syaichona Moh. Cholil.
Suatu waktu ketika ada Haul di Demangan
Nyai Romlah hanya
menyiapkan tiga potong ketupat
untuk dijadikan suguhan kepada
para tamu, salah satu santri
bernama Hafidz yang ikut
membantu menyiapkan
hidangan merasa ganjil dengan
hidangan yang sedikit itu,
padahal saat itu undangan yang
datang kurang lebih Seratus
orang, hafidz pun merasa panik,
dalam pikirannya jelas hidangan
yang hanya tiga potong itu tidak
akan cukup. Namun hafidz tidak
berani untuk bertanya dan
mengusulkan untuk menambah
ketupat yang akan dibuat soto
ayam itu, dia hanya memutuskan
untuk melakukan apapun yang
akan diperintahkan oleh Nyai
Romlah. Waktu itu Nyai Romlah
menyuruhnya untuk mengiris
ketupat dan meletakkannya di
piring, dengan cekatan Hafidz
mengiris ketupat bersama Nyai Sumtin yang merupakan
menantu Nyai Romlah dan Nyai Romlah pun juga ikut mengiris
ketupat.
Piring terus berganti piring,
Hafidz terus mengiris ketupat
tanpa henti, hingga pada
akhirnya dia dibuat terperangah
dan Takjub, meski terus diiris
ketupat itu tidak kunjung habis.
Sampai semua tamu undangan
kebagian semua, ketupat masih
ada sisanya.
Karomah Nyai Romlah ini mirip
dengan karomahnya sang kakek
Syaichona Moh. Cholil, ketika
beliau masih menuntut ilmu
beliau pernah disuruh gurunya
untuk menyiapkan gula Madura
dan menyuruh santri yang lain
untuk mengambilnya dikamar
beliau, gula yang katanya sedikit
itu tidak habis - habis meski
berkali-kali diangkut oleh santri
dari kamarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar