Senin, 02 Juli 2018

DIABETES SEMBUH DENGAN PUASA

Tadi ngobrol sama Al Walid, KH. Imam Hambali. Beliau cerita, saat beliau sakit diabetes parah. Beliau kadar gulanya mencapai 1068. Silahkan tanya yang sudah pernah kena gula. Angka gula darah mencapai 1000 itu adalah sangat tinggi sekali. Kebanyakan orang sudah "menyerah" saat gula darahnya baru ratusan.

Alhamdulillah, sekarang beliau sudah sembuh. Meskipun belum 100 persen seperti sebelumnya. Tapi, saya lihat, sudah 90 persen lebih. Kalau diperhatikan sudah seperti sediakala.

Beliau cerita, ketika masih di rumah sakit, ada seorang ustadz imam masjid, teman abah yang juga sama2 masuk rumah sakit dan sama juga penyakitnya. Beliau kena diabetes. Jauh di bawah abah. Baik usianya maupun tingkat diabetes-nya.

Bedanya dengan abah, ustadz tersebut lebih "bertawakkal" dengan cara yang kurang tepat. Tidak mau "tarak" sama sekali. Tidak mau meninggalkan larangan2/ pantangan2 makanan yang diresepkan oleh dokter.

Selama Abah di rumah sakit, ustadz tersebut sudah masuk-keluar rumah sakit 3x. Saat di rumah sakit, kalau makan beli di warung sesuai selera hati. Pantangan di makan semua. Makanan dari rumah sakit tidak dimakan.

Katanya, "orang mau makan apa saja kalau memang jatahnya sembuh ya sembuh. Kalau jatahnya sakit ya sakit. Kalau belum waktunya mati ya tidak akan mati".

Kata-kata ini benar secara ketauhidan. Bahwa hanya Allah-lah Sang Penentu segala hal; hidup, mati, jodoh, rezeki. Benar sekali. Hanya penerapannya yang kurang tepat.

Ketauhidan tersebut semestinya menjiawi perilaku batin. Sehingga menimbulkan sabar, syukur dan ridho atas keputusan Allah. Bukan agar diam saja. Tanpa usaha apa2.

Perilaku lahiriyah hendaknya mengikuti tuntutan2 lahiriyah. Sakit ya berobat ke dokter yang ahli di bidangnya. Apa saran dokter, patuhi. Kalau mau sembuh.

Nah, ustadz tadi sesudah 3x masuk-keluar rumah sakit dan selalu melanggar pantangan, akhirnya, wafat juga. Dan menghadap kepada Allah Swt.

Sementara Abah yang lebih tua dan diabetes-nya lebih parah, akhirnya, sembuh dengan izin Allah Swt. Memang beliau selalu "tarak". Apapun kata dokter, beliau patuhi. Saran2 dilaksanakan. Pantangan2 benar2 ditinggalkan. Bahkan, kini, beliau selalu berpuasa setiap hari. Sudah 1 tahunan. Dan semakin sehat Alhamdulillah.

Semoga kisah nyata ini bermanfaat ya. Salam silaturahmi dan hormat takdzim.

Alfaqiir: Muhammad Itsna Hambali,
PP. Darul 'Ulum, Selotumpuk-Tangkil-Wlingi-Blitar-Jawa Timur-Indonesia.

tambahan dari saya sendiri owner blog, bahwa puasa mampu memakan sel jahat dalam tubuh dan meningkatkan kekebalan dengan regenerasi sel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar